Travelling

Pesona Gunung Prau, 2.565 mdpl

samudra diatas awan

Apa sih menariknya gunung Prau? Bagi yang mau mendaki gunung Prau pasti berpikir seperti itu. Gunung Prau merupakan sebuah gunung yang tak terlalu tinggi, hanya memiliki ketinggian 2.565 mdpl, gunung Prau terletak di kawasan dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

pendakian gunung Prau
Suasana di Puncak gunung Prau

Gunung Prau mempunyai pemandangan yang cukup keren, dari puncak gunung Prau terlihat dengan jelas gunung Sindoro dan gunung Sumbing. Saat pagi hari dan cuaca cerah,  kami bisa menikmati Sunrise yang indah karena saat matahari mulai muncul akan terlihat gunung di sampinya, yaitu gunung Sindoro dan Sumbing yang kokoh tinggi menjulang menembus awan putih.

Kesasar ke Gunung Prau

Mungkin kata “kesasar” merupakan kata yang pas, karena rencana awal kami adalah mendaki ke Gunung Sumbing. Tapi sehari sebelum pendakian, rencana mendaki ke Gunung Sumbing dipindahkan ke Gunung Prau, karena ada info yang beredar bahwa jalur pendakian gunung Sumbing ditutup karena terjadi kebakaran di lereng Sumbing.

Tanggal 12 September 2015 skitar jam 11.00 WIB kami berangkat dari Krapyak menuju Wonosobo dengan 12 personil ( Andi, Adi, Ade, Abad, Afif, Candra, Encep, Hendro, Idhab, Ganang, dan 2 cewe tanggguh yaitu Eriska dan Susi).

Kami berasal dari daerah yang berbeda-beda tapi menempuh pendidikan di kampus yang sama, tujuan mendaki adalah untuk menjalin kebersamaan, refresing seteleh ber-SKRIPSI dan perpisahan sebelum pulang ke daerah masing-masing, karena bulan Oktober 2015 akan wisuda.

menuju gunung prau
Istirahat saat perjalanan menuju Wonosobo

Setelah melakukan perjalanan santai, sekitar jam 16.00 kami sampai di basecamp pendakian gunung Prau (Basecamp Patak Banteng).  Saat itu para pendaki sudah banyak yang datang di basecamp, bahkan sudah banyak yang naik ke puncak Prau. jam 17.00 kami mulai berangkat dari basecamp menuju puncak Prau.

basecam patak banteng
Berhitung dulu sebelum pendakian dimulai

oh yaaa, peraturan pendakian digunung Prau cukup ketat, berikut peraturan yang ada di gunung Prau.

peraturan gunung prau
Tertib itu indah

jalur yang dilalui saat itu sangat berdebu karena masih berada di musim kemarau. selain berdebu juga harus antri karena ada beberpa medan yang sempit ditambah pendaki yang banyak, karena saat weekend jadi ramai. jika tak ingin terlalu ramai disarankan untuk mendaki selain weekend dan hari libur.

jalur pendakian patak banteng
Jalur pendakian yang cukup sempit

Setelah sekitar 2 jam kami sampai di tempat sunrise camp, hawa dingin yang menembus jaket cukup terasa sesampainya diatas. wah ternyata sudah banyak tenda yang telah terpasang , untuk jumlah tendanya yang ada dipuncak kami tidak sempat menghitung, hehee

susi dan erisa
cewek tangguh dalam pendakian gunung Prau

kami muter-muter untuk mencari lahan yang kosong dan datar untuk dijadikan tempat mendirikan tenda, setelah dapat kami langsung mendirikan tenda, masak air buat menghangatkan badan, makan snack, ngobrol kanan kiri, bercanda ria, ada yang telelap duluan ada juga yang tak terlelap-terlelap. Ngecamp di gunung Prau terasa ada sesuatu yang kurang, karena disana tidak boleh membuat api unggun (peraturan saat itu).

golden sunrise prau
suasana setelah subuh di puncak Prau
sunrise di puncak prau
Lulus… Alhamdulillah dg background awan putih ditemani Sindoro & Sumbing

Cahaya matahari dari ufuk timur mulai memecah keheningan malam, suasana menjadi ramai terdengar teriakan sunrise….. sunrise… sunrise dari dalam tenda yang saling bersahutan dengan suara dari dalam tenda lainnya. tak lama mulai terlihat cahaya jingga yang mulai menyinari hamparan awan putih yang mempesona, ditambah pemandangan gunung Sindoro & Sumbing yang tinggi menjulang menembus awan sangat indah disaksikan.

sunrise gunung prau
Suasana Puncak gunung Prau

para pendaki sibuk dengan kamera masing-masing untuk mengabadikan pemandangan yang keren abiz, ada yang selfie, ada yang groufie banyak yang narsis bersama rombongannya termasuk kami ini tak mau melewatkan kesempatan langkah ini. Karena tidak setiap mendaki kita bisa menjumpai samudra diatas awan seperti ini. kami juga tak sia-siakan kesempatan pendakian ini karena tak lama lagi kami akan terpisahkan oleh jarak selepas wisuda.

samudra diatas awan
Samudra di atas awan gunung Prau

setelah puas pindah posisi, ganti background, ganti pasangan narsis, ganti gaya, ganti kamera, tak terasa matahari mulai menyengat kulit dan perutpun mulai keroncongan.

puncak gunung prau
ekspresi wajah-wajah polos para pendaki

waktunya makan-makan, ada yang makan roti, ada yang makan mie instan, ada yang makan kentang, ada yang foto-foto sambil makan, ada yang makan roti dan mie sambil difoto. setelah acara makan-makan rampung tiba saatnya untuk beres-beres dan bersih-bersih serta packing-packing peralatan, yang tak boleh terlupakan yaitu BAWA TURUN SAMPAHMU. Karena pendaki yang baik tidak merusak lingkungan dengan buang sampah sembarangan apalagi merusak lingkungan.

 

gunung prau
Bersatu kita teguh, bersama kita kompak!
gunung prau
Bawa turun sampahmu!!!

Menjamurnya media sosial juga mempengaruhi antusiasme para pendaki, karena banyak foto-foto tentang asyiknya mendaki gunung bergentayangan di dunia maya yang akhirnya bisa membuat kaula muda mudi ingin merasakan seperti apa sih rasanya mendaki gunung.

Gunung Prau banyak menjadi sasaran para pendaki karena waktu pendakian sampai puncak cukup pendek, hanya sekitar 2 jam saja. selain itu juga pemandangan yang ada di puncak gunung Prau bisa membuat para pendaki ingin kembali mendaki gunung kembali.

Perjalanan turun

puncak gunung prau
Sebelum turun, Yuuk foto keluarga dulu

Setelah beres-beres dan packing perlengkapan, akhirnya kami turun juga. saat turun ini terlihat pemandangan kanan kiri yang cukup indah seperti, pemandangan telaga warna bisa terlihat dari jalur pendakian. karena saat mendaki kemarin suasananya gelap, jadi tidak menikmati pemandangan sekitar. Jalur yang sangat berdebu di tambah banyaknya pendaki yang turun bersaamaan, jalanpun harus antri dan dengan kondisi yang penuh debu berterbangan seperti langan pacuan kuda aja. hee

gunung prau
Perjalanan turun

sekitar 1 jam waktu yang dibutuhkan untuk turun dari puncak Prau ke basecamp pendakian, itu jika hanya sedikit istirahat, bagaimana mau lama-lama istirahat kalo jalannya aja penuh debu berterbangan.

sesampainya di basecamp, kami istirahat dan bersih-bersih badan sebelum akhirnya kita lanjutkan perjalanan menuju Jogja dengan perjalanan santai, dan makan bersama sebelum sampai rumah masing.

itulah cerita singkat pendakian kami pada tanggal 12-13 September 2015 ke gunung Prau. semoga ini bisa menjadi moment yang tak terlupakan buat kami semua.

Untuk cerita lengkap perjalanan ini, silahkan baca tulisan mas Andi Nugraha diSINI.

————————————————–

Catatan:

1. Tiket pendakian Rp. 10.000

2. Di puncak tidak terdapat sumber air

3. CP basecamp Patak Banteng (085326903444 / 085602170444)

Comments (1)

  1. dah kebayang kayak pasar gitu…banyak ranjau…pada boker sembarangan dah

Comment here